Sejarah Perkembangan Pers di Dunia
A. Perkembangan
Pers Sebelum Ditemukannya Mesin Cetak
Awal mulanya muncul
jurnalistik dapat diketahui dari barbagai literature tentang sejarah
jurnalistik senantiasa merujuk pada “Arca
Diurna” pada zaman Romawi Kuno masa pemerintahan Kaisar Julus Caesar
(100-44 SM). Arca Diurna, yakni papan
pengumuman (sejenis majalah dinding atau sekarang papan informasi), diyakini
sebagai produk jurnalistik pertama; pers, media massa, atau surat kabar harian
pertama di dumia. Julus Caesar pun disebut sebagai “Bapak Pers Dunia”.
Dalam sejarah islam,
seperti dikutip Kustadi Suhandang (2004), cikal bakal jurnalistik yang pertama
kali di dunia adalah pada zaman Nabi Nuh. Saat banjir besar melanda kaumnya,
Nabi Nuh berada di dalam kapal bersama sanak keluarga, para pengikut yang
saleh, dan segala macam hewan. Untuk mengetahui apakah air bah sudah surut,
Nabi Nuh mengutus seekor burung dara keluar kapal untuk memantau keadaan air
dan kemungkinan adanya makanan.
Pada abad ini manusia
dalam menyampaikan informasi masih menggunakan kertas yang terbuat dari kulit
kerbau, sapi, dan sebagainya yang dikenal dengan vellum. Namun cara membuat kertas dengan metode tersebut prosesnya
panjang dan sangat mahal sehingga hanya orang-0orang tertentu yang
menggunakannya.
B. Perkembangan
Pers pada Abad Ke-15
Pada abad ini ditemukan
mesin Gutenberg pada tahun 1450 oleh Jonannes Gutenberg dari Jerman. Gutenberg
pertama kalinya membuat acuan huruf logam dengan menggunakan tinta hitam untuk
membuat tulisan aksara latin. Yang menyerupai tulisan tangan tegak bersambung.
Hingga Gutenberg menemukan mesin cetak bergerak. Dengan adanya mesin cetak ini,
memberikan perubahan yang besar bagi jurnalisme yang menggantarkan jurnalisme
ke titik 100%.
C. Perkembangan
Pers pada Abad Ke-18
Pada abad ini jurnalisme
lebih pada menuju bisnis dan alat politik daripada sebuah profesi. Adapula
keterampilan desain mulai berkembang sejalan dengan majunya media percetakan
(majalah dan surat kabar). Pada tahun 1690 terbit surat kabar yang modern.
Sejak abad ini jurnalistik bukan hanya menyiarkan berita (to inform) tetapi
juga mempengaruhi pemerintahan dan masyarakat (to influence).
D. Perkembangan
Pers pada Abad Ke-20
Pada abad ini media
semakin berkembang. Pada tahun 1920 munculnya radio dianggap sebagai salah satu
pesaing media cetak. Namun, media cetak tidak kehilangan pembacanya, ptidak
seeikit orang membaca berita melalui media cetak karena berita yang disampaikan
melalui radio singkat, sedangkan berita yang dimuat di media cetak tertulis
sangat rinci. Setelah muncu radio, muncullah televise dan komputer, komputer
ini berkembang yang dulunya sebagai alat ketik manual, kini menjadi komputer
dan laptop. Pada abad ini pers lebih digunakan sebagai media untuk mencurahkan
isi hati bangsa yang terjajah.
E. Perkembangan
Pers Setelah Abad Ke-20
Pada abad ini teknologi
mengalami perkembangan yang sangat cepat yang mengakibatkan media juga ikut
berkembang. Masa ini dikenal dengan masa internet. Pada masa ini mulai
munculnya situs-situs pribadi yang memuat laporan jurnalistik pemiliknya
seperti web dan blog. Terdapat beberapa karakteristik media dimasa ini, yaitu
sebagai berikut:
a.
Audience
b.
Immediacy
c.
Interactivity
d.
Multimedia
capability
e.
Non
linearity
Respon
pemerintah terhadap pers pada masa internet ini bahwa persdi Indonesia seperti
yang dikatakan pemerintah dalam UU No. 40 Tahun 1999 tentang prinsip yang
mengatur ketentuan dan hak-hak penyelenggara pers di Indonesia. Jurnalistik di
Indonesia memiliki tiga keistimewaan hak yaitu, hak tolak, hak jawab, dan
koreksi dalam kode etik jurnalis.