Sabtu, 03 Juni 2017

Indonesia - AS Perpanjang Kerjasama Beasiswa Fulbright

Indonesia - AS Perpanjang Kerjasama Beasiswa Fulbright

SELASA, 30 MAY 2017 18:20 | EDITOR : MOCHAMAD NUR
Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti dan Direktur Eksekutif Aminef Alan H. Feinstein meneken kerjasama beasiswa Fulbright-Ristekdikti (30/5).
Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti dan Direktur Eksekutif Aminef Alan H. Feinstein meneken kerjasama beasiswa Fulbright-Ristekdikti (30/5). (Hilmi Setiawan/JawaPos)
JawaPos.com - Kabar baik bagi dosen pemburu beasiswa di luar negeri. Pemerintah Indonesia dengan AS meneken kerjasama perpanjangan program Fulbright-Ristekdikti. Menariknya kuota beasiswa setiap tahunnya dinaikkan.
Tanda tangan kerjasama kedua pihak diwakili oleh Dirjen Sumber Daya Iptek-Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti dan Direktur Eksekutif American Indonesia Exchenge Foundation (Aminef) Alan H. Feinstein. Progran Fulbright-Ristekdikti dimulai sejak 29 Mei 2009. Kemudian program berakhir pada 29 Mei 2017. Lalu diperpanjang sampai 29 Mei 2021.
Ghufron mengatakan tahun-tahun sebelumnya kuota beasiswa ini sebanyak 20 orang. Mulai tahun ini kuota beasiswa dinaikkan menjadi 50 orang. 
"Syarat utama harus dosen tetap. Boleh dosen PNS atau dosen tetap swasta," katanya di Jakarta (30/5). Dia mengatakan beasiswa ini mendanai biaya studi doktor untuk tiga tahun. Tetapi bisa diperpanjang satu tahun lagi.
Sayangnya bagi peminat program beasiswa ini harus bisa sabar. Sebab pendaftaran untuk 2017 sudah ditutup. Program ini akan segera dibuka untuk pengisian kuota 2018 nanti. Sesuai jadwal pendaftaram di sekitar November 2017. Sementara batas akhirnya Februari 2018.
Alan H. Feinstein bersyukur beasiswa ini bisa diperpanjang kembali. Sebab sejak ada program beasiswa Fulbright cukup bermanfaat. "Ada dua jenis Fulbright. Fulbright murni dan Fulbright-Ristekdikti," katanya.
Khusus untuk program Fulbright murni sudah ada di Indonesia sejak 65 tahun silam. Banyak tokoh yang mengenyam pendidikan melalui beasiswa Fulbright. Seperti H. Agus Salim dan Hasan Shadly penyusun kamus Indonesia-Inggris yang sangat populer itu. (wan/JPK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar