Sabtu, 15 April 2017

Sebelum Menulis Berita Ngapain?

Menulis Berita
1.  Liputan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara langsung pada peristiwa yang akan dilaporkan
2. Wawancara (Interview) merupakan salah satu cara menggali informasi lewat percakapan antara wartawan dengan seseorang yang menjadi sumber berita.

Jenis Wawancara
1.      Factual news interview
Wawancara dengan sumber berita yang memiliki otoritas atau mengetahui dengan persis suatu peristiwa atau permasalahan yang hendak diberitakan.
2.      Casual interview (doorstop)
Wawancara yang tidak diatur atau direncanakan lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan sumber berita.
3.      Group interview
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai media massa dengan seorang sumber berita atau lebih. Hal ini terjadi terutama pada acara konferensi pers atau jumpa pers.
4.      Personality interview
Wawancara yang memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang.

Persiapan
1.      Menyusun pertanyaan mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.
2.   Memastikan bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan ditanyakan.
3.      Melakukan kontak dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahan.
4.    Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.
5.    Persiapkan alat-alat yang digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara, misalnya: notes, pena, dan alat perekam.

Saat wawancara
1.  Cek lebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dan disepakati dengan sumber berita.
2.  Bersikap sopan dan memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan menyebutkan identitas (nama dan asal media massa).
3.    Ajukan pertanyaan secara ringkas, jelas dan to the point.
4.  Apabila sumber berita terkesan menutupi informasi, ajukan pertanyaan yang tidak langsung.
5.   Jangan memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan apa jawaban sumber berita atas pertanyaan sebelumnya.
6.   Membuat suasana santai. Jangan mengeluarkan notes, alat perekam atau mengambil foto tanpa meminta ijin dahulu.
7. Cara terbaik tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun berusaha menginggat isi pembicaraan dan setelah selesai wawancara, baru menuliskan catatannya.
8.    Berusaha untuk menjaga agar masalah tidak keluar dari kerangkanya atau melebar ke pembicaraan yang tidak relevan.
9. Tidak mengajukan pertanyaan yang “bodoh”. Misalnya pertanyaan yang klise, pertanyaan retoris, atau pertanyaan yang tidak peka kepada perasaan sumber berita.
10.  Apabila akan mengalihkan pembicaraan ke permasalahan yang berbeda, mintalah izin terlebih dahulu kepada sumber berita.
11.  Menjaga atau melindungi kerahasiaan identitas narasumber apabila sumber berita tidak mau menyebutkan identitasnya. Berita yang ideal adalah apabila sumber berita mau menyebutkan identitasnya dengan jelas. Namun apabila ia keberatan, maka wartawan harus menjaga kerahasiaan identitasnya.
12.  Wartawan harus menghormati permintaan untuk off the record, dimana informasi yang diberikan sumber berita hanya boleh diketahui oleh wartawan dan redaktur, namun tidak boleh dimuat dalam berita di media massa.
13.  Apabila mengakhiri wawancara, ucapkan terima kasih dan mintalah kesediaan sumber berita untuk menghubungi lagi pada kesempatan yang lain.


Unsur berita
Berita harus segera dimuat dan actual, maka berita haruslah padat, langsung, singkat, dan dengan bahasa yang lugas. Penulisan berita harus disesuaikan dengan kebutuhan pembaca, karena kesibukannya tidak memiliki banyak waktu untuk membaca berita berlama-lama.
Unsur-unsur berita yang harus dicakup meliputi enam pertanyaan yang lazim disebut 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how)
1.   Apa, berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku atau korban dalam suatu kejadian.
2.  Siapa, mengandung fakta yang dilakukan setiap orang yang terlibat dalam suatu kejadian. Orang yang terlibat itu harus dapat diidentifikasi selengkap-lengkapnya.
3.      Dimana, menyangkut tempat kejadian. Nama tempat harus bisa diidentifikasi dengan jelas. Akan lebih baik apabila karakteristik tempat kejadian tersebut juga diberitakan.
4.      Bilamana, berkaitan dengan waktu kejadian atau kemungkinan yang berkaitan dengan kejadian tersebut.
5.      Mengapa, berisi fakta atau yang mengandung latar belakang atau penyebab terjadinya suatu peristiwa.
6. Bagaimana, memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan.

Piramida terbalik




1.      Lead, merupakan bagian terpenting, paling kuat dan menonjol merupakan rangkuman intisari dari sebuah berita. Kadang lead memuat keseluruhan unsur 5W+1H. beberapa unsur yang menonjol dimuat disana.
2.      Bagian tubuh menguraikan lebih lanjut unsur-unsur fakta yang terdapat di dalam lead. Unsur mengapa dan bagaimana biasanya yang paling banyak diuraikan. Dibagian ini terdapat bagian yang disebut peluasan bagian utama (lead) biasanya memuat unsur-unsur berita yang belum dimuat di dalam lead.
3.   Penutup merupakan akhir dari uraian berita, namun bukan merupakan kesimpulan. Dalam struktur piramida terbalik, bagian ini tidak terlalu penting. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar