Menulis Berita
1. Liputan
dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara langsung pada peristiwa
yang akan dilaporkan
2. Wawancara
(Interview) merupakan salah satu cara
menggali informasi lewat percakapan antara wartawan dengan seseorang yang
menjadi sumber berita.
Jenis Wawancara
1. Factual
news interview
Wawancara dengan sumber
berita yang memiliki otoritas atau mengetahui dengan persis suatu peristiwa
atau permasalahan yang hendak diberitakan.
2. Casual
interview (doorstop)
Wawancara yang tidak
diatur atau direncanakan lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat
wartawan bertemu dengan sumber berita.
3. Group
interview
Wawancara yang
dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai media massa dengan seorang
sumber berita atau lebih. Hal ini terjadi terutama pada acara konferensi pers
atau jumpa pers.
4. Personality
interview
Wawancara yang memiliki tujuan
khusus, yaitu untuk menggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang.
Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang.
Persiapan
1. Menyusun
pertanyaan mengenai permasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.
2. Memastikan
bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan ditanyakan.
3. Melakukan
kontak dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahan.
4. Apabila
diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar
sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.
5. Persiapkan
alat-alat yang digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara, misalnya:
notes, pena, dan alat perekam.
Saat wawancara
1. Cek
lebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dan disepakati dengan sumber berita.
2. Bersikap
sopan dan memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan menyebutkan identitas
(nama dan asal media massa).
3. Ajukan
pertanyaan secara ringkas, jelas dan to
the point.
4. Apabila
sumber berita terkesan menutupi informasi, ajukan pertanyaan yang tidak
langsung.
5. Jangan
memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan apa jawaban sumber
berita atas pertanyaan sebelumnya.
6. Membuat
suasana santai. Jangan mengeluarkan notes, alat perekam atau mengambil foto
tanpa meminta ijin dahulu.
7. Cara
terbaik tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun berusaha menginggat
isi pembicaraan dan setelah selesai wawancara, baru menuliskan catatannya.
8. Berusaha
untuk menjaga agar masalah tidak keluar dari kerangkanya atau melebar ke
pembicaraan yang tidak relevan.
9. Tidak
mengajukan pertanyaan yang “bodoh”. Misalnya pertanyaan yang klise, pertanyaan
retoris, atau pertanyaan yang tidak peka kepada perasaan sumber berita.
10. Apabila
akan mengalihkan pembicaraan ke permasalahan yang berbeda, mintalah izin
terlebih dahulu kepada sumber berita.
11. Menjaga
atau melindungi kerahasiaan identitas narasumber apabila sumber berita tidak
mau menyebutkan identitasnya. Berita yang ideal adalah apabila sumber berita mau
menyebutkan identitasnya dengan jelas. Namun apabila ia keberatan, maka
wartawan harus menjaga kerahasiaan identitasnya.
12. Wartawan
harus menghormati permintaan untuk off
the record, dimana informasi yang diberikan sumber berita hanya boleh
diketahui oleh wartawan dan redaktur, namun tidak boleh dimuat dalam berita di
media massa.
13. Apabila
mengakhiri wawancara, ucapkan terima kasih dan mintalah kesediaan sumber berita
untuk menghubungi lagi pada kesempatan yang lain.
Unsur berita
Berita harus segera dimuat dan actual,
maka berita haruslah padat, langsung, singkat, dan dengan bahasa yang lugas.
Penulisan berita harus disesuaikan dengan kebutuhan pembaca, karena kesibukannya
tidak memiliki banyak waktu untuk membaca berita berlama-lama.
Unsur-unsur berita yang harus dicakup
meliputi enam pertanyaan yang lazim disebut 5W+1H (what, who, where, when, why, dan how)
1. Apa,
berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku atau korban dalam suatu
kejadian.
2. Siapa,
mengandung fakta yang dilakukan setiap orang yang terlibat dalam suatu
kejadian. Orang yang terlibat itu harus dapat diidentifikasi
selengkap-lengkapnya.
3. Dimana,
menyangkut tempat kejadian. Nama tempat harus bisa diidentifikasi dengan jelas.
Akan lebih baik apabila karakteristik tempat kejadian tersebut juga
diberitakan.
4. Bilamana,
berkaitan dengan waktu kejadian atau kemungkinan yang berkaitan dengan kejadian
tersebut.
5. Mengapa,
berisi fakta atau yang mengandung latar belakang atau penyebab terjadinya suatu
peristiwa.
6. Bagaimana,
memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan.
1. Lead,
merupakan bagian terpenting, paling kuat dan menonjol merupakan rangkuman
intisari dari sebuah berita. Kadang lead
memuat keseluruhan unsur 5W+1H. beberapa unsur yang menonjol dimuat disana.
2. Bagian
tubuh menguraikan lebih lanjut
unsur-unsur fakta yang terdapat di dalam lead.
Unsur mengapa dan bagaimana biasanya yang paling banyak diuraikan. Dibagian ini
terdapat bagian yang disebut peluasan bagian utama (lead) biasanya memuat unsur-unsur berita yang belum dimuat di dalam
lead.
3. Penutup
merupakan akhir dari uraian berita, namun bukan merupakan kesimpulan. Dalam
struktur piramida terbalik, bagian ini tidak terlalu penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar